Demi melindungi kulit dari paparan sinar UV, penggunaan sunscreen sangat dianjurkan. Apalagi jika Anda sering beraktivitas di ruangan terbuka, melangkahkan kaki keluar rumah saja 'wajib' hukumnya menggunakan sunscreen. Namun belakangan, pagi hari cuaca cenderung mendung bahkan hujan, sehingga sinar matahari tidak terlihat. Kalau sudah begini, mungkin Anda bimbang, masih perlukah menggunakan sunscreen meski cuaca sedang berawan? Jawabannya adalah perlu. Bila ingin mengetahui alasan, mengapa penggunaan sunscreen masih perlu dilakukan dalam cuaca mendung, yuk baca artikel ini hingga selesai.

Mengapa perlu menggunakan sunscreen saat cuaca mendung?

Tidak ada yang lebih nikmat daripada saat bangun tidur di pagi hari, cuaca sedang berawan atau mendung. Anda mungkin berpikir tidak perlu panas-panasan dan berkeringat selama di luar nanti. Kemudian, ketika sedang bersiap pergi, Anda memutuskan untuk melewatkan penggunaan sunscreen, karena sedang tidak ada matahari. Namun, apakah ini merupakan hal yang tepat?

Saat cuaca mendung, awan memang menyaring sinar matahari, tetapi bukan sinar UV, yang dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit. Menurut Skin Cancer Foundation, awan menghalangi sedikitnya 20% dari sinar UV, jadi pada hari yang berawan, Anda masih mendapatkan hingga 80% dari efek keras matahari. Beberapa sumber bahkan mengatakan bahwa cuaca mendung berisiko lebih tinggi, karena sinar UV dapat memantul dari awan. Para peneliti di Amerika Serikat pun berpendapat kalau pantulan dari sisi awan kumulus merupakan salah satu cara kerja di mana radiasi UV dapat menjadi fokus. Ini mungkin sedikit sulit dipahami, karena pantulan cahaya tergantung pada ketebalan awan dan seberapa banyak langit yang ditutupi. Tetapi, berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Anda harus tetap menggunakan sunscreen meski cuaca mendung.

Pentingnya menggunakan sunscreen dalam cuaca apapun

Sekarang, sudah tahu kan kalau penggunaan sunscreen saat cuaca mendung itu ternyata juga penting. Jangan dipikir saat cuaca dingin atau hujan, kulit tidak akan terbakar. Terkadang, ada kalanya cuaca berubah. Misalnya, saat keluar rumah, cuaca memang mendung, namun di pertengahan jalan, bisa saja matahari muncul dengan teriknya. Terapkan istilah, 'sedia payung sebelum hujan' dengan membiasakan diri memakai sunscreen setiap hari. Selain itu, penting juga nih dicatat, bahwa sinar UV tidak bergantung pada suhu, sehingga Anda bisa saja mendapatkan banyak kerusakan akibat sinar matahari di hari yang mendung atau dingin. Badan Kesehatan Irlandia pun menyetujui fakta ini, "Hari-hari cerah yang dingin bahkan berpeluang memiliki tingkat radiasi UV yang tinggi."

Waktu dan kondisi yang diwajibkan untuk menggunakan sunscreen

Meski sinar UV dapat mengancam kapan pun, ada beberapa kondisi tertentu di mana Anda harus menjadi ekstra waspada, khususnya saat salju, di danau, pantai, bahkan di dalam ruangan. Semua yang ada di sekeliling dapat berubah peran menjadi cermin yang memantulkan sinar matahari ke arah Anda dan mengakibatkan kulit menjadi terpapar sinar UV. CNN menyebutkan, cuaca bersalju memantulan hingga 80% sinar UV, sedangkan di pantai hampir 20%. Jadi, jika Anda berencana untuk pergi ke pantai atau sekadar menikmati pemandangan di luar ruangan saat cuaca sedang mendung, pastikan untuk menggunakan sunscreen, ya. Selain itu, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko sinar UV adalah ketika Anda berada di ketinggian dan saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat matahari sedang terik-teriknya, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.

Baca Juga: Tersedia untuk Berbagai Jenis Kulit, Berikut Deretan Sunscreen Asal Jepang yang Bisa Dijadikan Pilihan

How do you find this article?